Langsung ke konten utama

Pembentukan Karakter Anak Melalui Angklung

Pasti Bunda sudah tak asing lagi dengan angklung. Angklung adalah salah satu alat musik dari daerah Jawa Barat. Angklung sudah mendunia, sudah banyak masyarakat dunia mengenalnya. Angklung sangat mudah dimainkannya, hanya tinggal digoyangkan saja. Angklung merupakan alat musik yang telah di tetapkan oleh UNESCO pada sebagai warisan budaya dunia.
Alat musik yang terbuat dari bambu ini ternyata memiliki manfaat yang lebih dari sekedar alat musik. Angklung bermanfaat pada penanaman sikap dan karakter anak. Hal ini karena sebuah angklung di buat dengan nada yang berbeda-beda. Apabila dimainkan sendiri tidak asyik dan harus dimainkan bersama agar menghasilkan musik yang enak didengar. Sehingga angklung mengajarkan kita makna kebersamaan, kerjasama, tidak egois sehingga menghasilkan keserasian dalam nada sehingga menjadi musik yang harmonis dan indah Dari hal tersebut dapat di ambil kesimpulan tentang adanya kerjasama, kebersamaan, toleransi, kejujuran, disiplin dan tanggung jawab. Dalam memainkan angklung diperlukan konsentrasi yang tinggi, menggunakan olah rasa dalam memainkan bagiannya dan dituntut disiplin dalam mengikuti arahan konduktor. Anak pun harus sabar menunggu gilirannya memainkan angklung nya. Selain itu pemanfaatan angklung sebagai pembentukan karakter dapat membentuk anak lebih percaya diri, jujur, bertanggung jawab dan juga menyelaraskan rasa untuk menjadikan nada yang indah. Selain itu dengan bermain angklung anak akan lebih mencintai warisan budaya serta melestarikan budaya nya. Seru ya mengajarkan angklung kepada anak sejak dini. Yuk tanamkan rasa cinta dan bangga pada budaya Indonesia. Apakah bunda tertarik untuk memainkan angklung? Dampingi dan arahkan minat bakat si kecil ya bunda agar siap menjadi Generasi Maju. #GenerasiMaju #MombassadorSGMEksplor #SGMEksplor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kreatifitas Buah Hati dalam Kolase

Membuat kolase sangat menyenangkan. Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan berbagai macam paduan bahan. (Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kolase) Kolase yang biasa Bunda temui biasanya dibuat dengan menempel-nempel potongan kertas warna-warni, biji-bijian, kerang, kulit telur, daun-daun kering, pita, manik-manik & lain. Bahan-bahan yang ingin ditempelkan tergantung dari kreatifitas Bunda & si Kecil. Seru sekali ya Bunda. Kolase yang biasa dibuat biasanya dari potongan kertas warna-warni. Hal ini dikarenakan bahan yang diperlukan mudah diperolah. Bahannya cukup kertas warna-warni dan lem kertas. Kertas warna-warni cukup dipotong kecil-kecil sesuai selera. Tempelkan potongan kertas warna-warni dengan lem pada pola yang diinginkan. Yeay, yuk berkreasi. Untuk kolase dari biji-...

Memberdayakan IWAS Di Tengah Pandemi

Warung Anak Sehat memberikan akses jajanan sehat untuk anak Indonesia sekaligus memberdayakan perempuan Indonesia untuk bisa berdikari secara offline dan online. Assalamualaikum Apa kabar bunda? Semoga selalu sehat serta semakin kreatif di tengah Pandemi saat ini. Banyak pihak yang terdampak karena Pandemi ini. Salah satu IWAS atau Ibu Warung Anak Sehat yang tidak dapat berjualan di kantin sekolah karena sekolah tutup. O iya pasti ada yang bertanya-tanya apa sih IWAS dan WAS itu. Ibuk mau bahas sedikit ya. Berikut sekilas tentang WAS (Warung Anak Sehat). Warung Anak Sehat (WAS) adalah Se buah program sosial oleh PT Sarihusada Generasi Mahardhika yang bertujuan untuk membentuk kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bernutrisi pada anak-anak usia sekolah dasar. Warung Anak Sehat memulai programnya pertama kali sejak tahun 2011, dan sampai sekarang sudah menyasar ke 446 sekolah dengan total sebanyak 350 IWAS yang tergabung dari Ambon, Bandung, Bogor dan Yogyakarta. Beri...

Asah Motorik Halus Sejak Dini

Perkembangan gerak motorik anak terus berkembang secara signifikan. Gerakan motorik terbagi menjadi tiga, yaitu gerakan refleks, motorik kasar, dan motorik halus. Pada dasarnya, gerakan refleks dan motorik kasar akan berkembang dengan sendirinya melalui aktivitas gerak anak sehari-hari. Contohnya adalah aktivitas merangkak, meraba, berjalan, melompatdan berbagai gerakan lainnya. Melatih gerakan motorik halus pada anak membutuhkan kesabaran, konsentrasi, serta sinkronisasi otak, saraf dan gerak tubuh. Melalui permainan-permainan sederhana berikut ini motorik halus si kecil akan terasah. Permainan apa sajakah itu? Mungkin beberapa permainan sempat saya post sebelumnya. 1. Bermain pasir Permaianan ini bisa dimulai dengan perlahan-lahan ajak si kecil mengumpulkan pasir di ember atau tempat yang disediakan. Mencetak pasir mengikuti bentuk tertentu seperti istana pasir atau benteng kerajaan. Kegiatan ini dapat merangsang gerak motorik halus dan juga melatih anak untuk berimajinasi...